Industri parfum merupakan industri yang sedang ngetrend saat ini. Di zaman sekarang ini parfum sudah menjadi kebutuhan utama bagi para konsumen dunia, semua orang pasti membutuhkan parfum, tentunya saat menghadiri pertemuan-pertemuan penting. Nah, ternyata Mawar mengandung minyak yang dapat digunakan sebagai bahan baku industri parfum.
Mawar mengandung minyak yang merupakan salah satu jenis minyak atsiri. Minyak atsiri ini diperoleh sebagai hasil dari proses penyulingan dan penguapan lumataan daun-daun mahkota bunga Mawar. Minyak Mawar inilah yang banyak dimanfaatkan sebagai parfum dalam industri parfum.
Minyak mawar terdiri dari geraniol yang mempunyai aroma wangi dengan rumus kimianya adalah C10H18O dengan rumus bangun CH3.C[CH3]:CH.CH2.CH2.C[CH3]:CH.CH2OH dan 1-sitronelol serta rose champor (atau parafin tanpa bau).
Teknik penyulingan Mawar pada mulanya berasal dari Persia yang kemudian menyebar ke wilayah Arab dan India. Pada saat ini, sebanyak 70%-80% kebutuhan minyak mawar dunia dipenuhi oleh pusat penyulingan Mawar yang terletak di Bulgaria, sementara sesanya disuplai dari Iran dan juga Jerman. Penyulingan minyak Mawar di Bulgaria, Iran, dan Jerman sama-sama menggunakan jenis mawar damaskus Rosa damascena ‘Trigintipetala’, sedangkan penyulingan minyak Mawar di Perancis menggunakan jenis mawar yang lain, yaitu Rosa centifolia.
Minyak Mawar berwarna kuning pucat atau kuning keabu-abuan disebut juga minyak ‘Rose Absolute’ untuk membedakannya dengan minyak Mawar yang sudah diencerkan. Penyulingan menghasilkan minyak Mawar dengan perbandingan 1:3000 sampai 1:6000 dari berat bunga, sehingga kira-kira dibutuhkan sebanyak 2000 bunga Mawar untuk menghasilkan minyak Mawar sebanyak 1 gram. Tentunya parfum Mawar yang dijual di pasaran merupakan minyak Mawar hasil pengenceran. Semakin encer parfum tersebut, maka harganya semakin murah, sebaliknya semakin pekat maka harganya semakin mahal. Parfum dari minyak mawar sangat disukai oleh konsumen karena wanginya yang khas.
0 Comment
Posting Komentar